Selasa, 20 Januari 2015

Dompetku.. Where are you?

Matahari disiang hari begitu teriknya, di kota yang padat penduduknya dengan banyaknya kendaraan yang memenuhi jalan raya semakin menambah kepenatan. Saya yang sedang duduk di bahu jalan menunggu teman yang tak kunjung datang, untuk membuat hati agar menjadi sejuk, saya pun memacu motor untuk mencari mushola/masjid. Setelah keliling-keliling akhirnya ada mushola di SPBU, saya pun memarkir motor dan segera ambil wudhu. Sebelum sholat, barang-barang bawaan saya taruh di samping, begitu juga HP dan dompet yang saya keluarkan dari saku celana dan saya pun melaksanakan sholat dhuhur. Selesai sholat, saya ambil barang bawaan tadi kemudian saya kembali ketempat saya janjian ketemu sama teman yang ternyata belum juga datang.

Setelah beberapa menit, perut pun mulai lapar dan kebetulan disebelah ada tukang bakso. Saya pun mulai mendekati gerobak bakso sambil mengambil dompet. Kantong demi kantong saya pegang gak ada dompet, kemudian saya cari di tas juga gak ada. Saya langsung teringat kalo dompet ketinggalan di mushola tadi. Dengan bergegas saya langsung menuju mushola di SPBU tadi. Disana ada cewek dan cowok (suami istri), saya tanya mereka katanya mereka tadi lihat dompet saya, tapi dompetnya di bawa sama bapak-bapak pakaian dishub, dan katanya saya disuruh ngambil dipangkalan nya. Saya tanya ke suami istri tadi mengenai nama bapaknya katanya gak tau, ninggalin nomor HP pun juga enggak. Saya mulai bingung harus nyari orang tapi gak tau nama dan orangnya. Mungkin karena melihat saya kebingungan, suami istri tadi pun menawarkan diri untuk nyari orangnya. Saya dan mereka langsung menuju ke pangkalan dishub ternyata tidak ada orang, kemudian keliling lagi ketemu sama bapak dengan pakaian dishub, kami langsung tanya ke bapak nya, setelah saya menceritakan kronologisnya beliau juga gak tau orang yang kami cari. Jalan beberapa meter ketemu sama bapak berpakaian dishub lagi, saya ceritakan kronologisnya lagi beliau pun juga gak tau.

Saya pun mulai putus asa, tapi suami istri tadi terus berusaha mencari. Kemudiam ketemu lagi sama bapak dengan pakaian dishub dan beliau juga gak tau tapi beliau bilang mungkin yang saya cari petugas kondektur/petugas pencatat bis yang sering mangkal di sekitar situ soalnya mereka kan juga bagian dari dishub. Beliau juga menunjuk orang yang sedang duduk dipinggir jalan yang katanya beliau adalah petugas pencatat bis. Kami langsung menemui orangnya, setelah bercerita sedikit dan menjelaskan ciri-ciri dompetnya, beliau pun langsung ngasih dompetnya dan disuruh ngecek. Syukurlah semua dalam keadaan utuh, saya pun berterima kasih ke bapak nya sambil mengambil sedikit isi dompet. Tak lupa saya jug berterima kasih sama suami istri yang bersedia membantu mencari dan saya mengambil isi dompet ternyata mereka menolaknya. Masya Allah.. Ternyata masih ada orang yang seperti itu, sudah bersedia kesana kemari dan tanpa pamrih. Mereka langsung berlalu pergi, tapi sebelum pergi istrinya bilang nyuruh lebih hati-hati sama barang bawaan. Kemudian saya juga pergi kembali ke tempat saya mau ketemuan, dan ternyata disana sudah ada teman saya yang menunggu, kami pun langsung beranjak meninggalkan tempat itu. Dalam perjalanan saya mengingat kejadian tadi dan salut sama suami istri tadi, semoga mereka selalu di berikan kesehatan, dijauhkn dari segala musibah, diberikan rizki yang halal dan barokah serta semoga mereka menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, langgeng sampai maut memisahkan. Aamiin

Kemauanmu Tak Bisa ku Tolak

Sudah kesekian kali saya merasakan seperti ini, melakukan sesuatu yang aku sendiri kadang tak mau melakukannya. Bahkan sering kali harus melawan prinsip. Sebenarnya saya tidak mau melakukannya, tapi entah kenapa kalau beliau yang nyuruh pasti aku tak kuasa untuk menolak nya. Entah takut durhaka atau apa aku sendiri juga gak tau. Terkadang juga penolakan itu sempat terlontar dari mulut ini tapi kemudian selalu menjadi kata "IYA".

Aku merasa kalau saat ini lah yang paling berat, aku sampai bingung kehilangan arah, tidak tau tujuan nya mau kemana. Sebenarnya aku capek begini terus, tapi apa dayaku. Sakit, sedih, kecewa, itu lah yang aku rasakan saat ini. Entah sampai kapan akan terus seperti ini, tapi aku selalu berdoa semoga beliau tau bagaimana perasaan ku dan mengerti apa kemauan ku.

Minggu, 18 Januari 2015

Kampus Ku Dengan Sejuta Memori

Sudah setahun saya tidak pernah kesini lagi, pertama kali hendak memasuki gerbang unesa, saya tercengang sama bangunan disebelah kiri jalan, yups, deretan koperasi dan fotocopy, kemudian gerbang unesa yang sekarang di kasih pagar (tapi sayang, pagar nya tak semewah gerbang nya), kemudian saya mulai memasuki gerbang, FIS sudah di bangun taman, lanjut ke Pusat Bahasa, perubahan disana cuma pada pintu nya, heheee melirik ke bangunan disebelahnya (Bank BTN), masih seperti yang dulu, perjalanan saya lanjut ke FE, disana ada banyak mahasiswa, saya rasa ada kegiatan, dan tidak sempat saya mengamati bangunan FE, motor saya terus melaju menuju Baseball Foodcourt dan Danau unesa. Saya berhenti disini, memori yang dulu seakan mulai berdatangan bak antrean di bioskop. Memori demi memori mulai teringat, tanpa sadar mata ini mulai becek. Ingin rasanya saya duduk di joglo Foodcourt tapi kemudian saya urung kan, karena saya bingung mau parkir motor dimana, soalnya tempat yang dulu biasanya saya parkir di situ sekarang sudah dipasang rambu dengan tulisan "P" yang di silang. Saya dulu pernah parkir di pusat bahasa dengan tanda seperti itu, kemudian ada satpam yang ngambil busi motor saya, maka dari itu saya gak berani lagi parkir di tempat begituan. Dengan terpaksa saya duduk di atas motor sambil melihat pemandangan disekitar. Setelah puas mengamati sekitar, saya beranjak pulang, tak lupa saya mulai melihat keadaan FE yang tadi belum sempat saya lihat karena masih ada banyak mahasiswa. Seperti yang saya duga, pasti ada yang baru disana. Ada 2 joglo di depan tempat parkiran, yaa cuma itu yang saya lihat. Sebenernya saya ingin masuk kedalam nya sambil mengingat kenangan selama 4 tahun disana. Tiba-tiba terdengar suara handphone berdering, ternyata sodara saya yang nyuruh segera ke tempatnya karena dia mau keluar.
Cukup puas saya mengingat setiap kenangan disana.. :D

Kamis, 15 Januari 2015

KisMis Part 1

Geezzz.. Dirumah sendirian lagi asyik baca sinopsis "Master's Sun" di blog tetangga, awalnya sih biasa saja, tapi pas lihat gambar hantunya tiba-tiba pikiran buyar, berubah jadi memikirkan "sosok" itu, aku coba untuk biasa saja tapi pikiran itu semakin parah, seolah "sosok" itu semakin mendekat, langsung saja aku sudahi membaca nya dan berlalu seolah tidak terjadi apa-apa, awalnya ingin bergegas lari keluar rumah tapi aku tahan dengan ekspresi yang biasa saja, dengan tujuan agar si "sosok" itu mengira saya tidak takut. Hahaaa begitu konyol nya aku bisa berfikiran seperti itu.. :)
Dan baru sadar kalau malam ini ternyata malam jum'at kliwon.. Hiiiiii